Semua nikmat dan kelebihan yang dimiliki hamba tak lain adalah bagian dari qadha’ dan qadar. Manusia tidak dikatakan beriman jika tidak mengimaninya. Allah memiliki sifat al ‘alim (dzat yang maha tahu) yang menentukan segalanya dengan ilmu-Nya. Karena itu memberi hambanya segala sesuatu yang terbaik baginya. Tugas manusia adalah meyakini sepenuhnya bahwa semua kenikmatan tersebut berasal dari Allah dan dibagikan sesuai dengan hikmah.
Terkadang kita sulit menerima takdir yang menimpa diri kita, apalagi jika takdir itu berupa kesulitan atau kegagalan… sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi pada diri kita… sesuatu yang menurut pemahaman kita tidak baik buat kita. Pada saat itu, seringnya kita lupa…Allah Sang Pencipta takdir… Sang Pencipta kita… PASTI lebih tahu apa yang terbaik buat ciptaanNya. Kita lupa, Allah SWT telah berjanji …tidak akan membebankan kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya…Laa yukalifuLLahu nafsan illa wus’aha….
*Dimana ada ujian, disana pasti ada jalan terbaik*
*Dimana ada kebaikan disana pasti ada keberkahan*
*Dimana ada kesabaran disana pasti ada lipatan pahala*
Bersabarlah atas semua takdir yang sudah Allah tetapkan untuk kita yakinlah itu semua adalah yang terbaik untuk kita menurut-Nya.
Indahnya berbagi
Nikmatnya memberi
Kebahagian mereka surga bagi kita
web: www.yamuti.org
fb:Yatim dhuafa yamuti
ig:Yatim_yamuti_pusat